Efisiensi dalam Manajemen Proyek Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah sebuah sistem yang dilakukan pada bidang proyek pembangunan. Sistem ini merupakan bagian penting dalam sebuah industri karena melibatkan banyak hal seperti perencanaan, penganggaran, penjadwalan, hingga persiapan materi.
Untuk memaksimalkan manajemen konstruksi tentunya dibutuhkan efisiensi sehingga sebuah proyek bisa dilaksanakan dengan cepat dan sempurna. Lantas, bagaimana cara meningkatkan efisiensi manajemen konstruksi di dalam proyek konstruksi? Simak beberapa di antaranya berikut ini!
Rancang Perencanaan dengan Matang
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai proyek konstruksi adalah dengan melakukan perencanaan dengan matang secara menyeluruh dan rinci. Beberapa rencana yang wajib dibuat antara lain pengaturan anggaran, jadwal pelaksanaan, pembagian tugas, pengalokasian sumber daya, tenggat waktu, serta tolak ukur keberhasilan.
Demi menghindari adanya penundaan pekerjaan serta kenaikan anggaran, pelaksana proyek patut meluangkan waktu untuk memikirkan orang-orang, proses, peralatan, informasi, serta materi yang dibutuhkan sebelum proyek dimulai.
Sesuaikan Kapasitas Perusahaan dengan Proyek
Tidak hanya itu saja, pihak perusahaan selaku pelaksana proyek wajib menyesuaikan kapasitas perusahaan dengan proyek konstruksi yang akan dijalankan. Hal ini pun ditentukan oleh manajer proyek yang harus menyesuaikan dengan sumber daya yang tersedia. Perusahaan patut menghindari pekerjaan yang tidak sesuai dengan kapasitasnya agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Adakan Pelatihan Karyawan
Sebelum proyek dimulai, pelatihan karyawan perlu diadakan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, terlebih khusus bagi pengawas konstruksi yang memerlukan prinsip dan teknik manajemen yang baik sehingga bisa memastikan proyek berjalan dengan lancar. Peralihan ini pun akan memberikan dampak positif terhadap efisiensi di proyek-proyek mendatang.
Maksimalkan Komunikasi dalam Manajemen Konstruksi
Selama pelatihan berlangsung, perusahaan juga patut memaksimalkan komunikasi di antara para karyawan yang berada di dalam manajemen konstruksi. Hal ini bisa dimulai dengan menyediakan waktu untuk berkonsultasi dengan setiap karyawan agar mereka dapat membicarakan hal-hal yang sulit untuk mereka atasi sendiri. Pengawas proyek pun perlu menjalin kontak yang intens dengan mereka dan meminta umpan balik tentang apa saja masalah-masalah yang perlu diantisipasi.
Mampu Beradaptasi dengan Perubahan
Terakhir, peningkatan efisiensi manajemen proyek konstruksi bisa dimulai dengan mengasah kemampuan beradaptasi dengan perubahan sesegera mungkin. Pasalnya, di era teknologi ini setiap industri harus terus menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
Pembuatan sebuah sistem di dalam perusahaan yang mampu mengawasi proyek, mengatur jadwal, merencanakan anggaran, serta mengarahkan pekerjaan patut diperhitungkan.
Di Indonesia, salah satu kawasan industri yang telah menerapkan manajemen konstruksi dengan baik berada di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Kawasan ini juga menjadi lokasi yang tepat untuk investasi properti di bidang industri dengan beragam pabrik dan gudang serta teknologi tinggi.
Ada berbagai alasan kenapa KNIC merupakan pilihan tepat bagi industri manufaktur. Beberapa di antaranya yakni lokasi strategis yang dekat dari jalan tol, LRT Jabodetabek, stasiun kereta, bandar udara, dan pelabuhan. Lokasi strategis ini pun memudahkan pengiriman barang ke mana-mana.
KNIC sendiri pada dasarnya merupakan sebuah kota industri yang terintegrasi kelas dunia sehingga kehadiran infrastruktur kelas dunia tampak jelas di tempat ini. Selain itu, untuk mendukung kinerja perusahaan manufaktur, KNIC juga hadir untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta menghadirkan Multiplier Effect yang berguna bagi perkembangan sosio-ekonomi di Karawang dan daerah-daerah di sekitarnya.