Industri baterai kendaraan listrik (EV) terus berkembang pesat, didominasi oleh beberapa produsen utama yang menguasai pasar global. Perusahaan asal China, CATL, menjadi pemimpin dengan pangsa pasar terbesar, mencapai 37% dengan produksi sebesar 260 GWh pada tahun 2023. Di posisi kedua, BYD yang juga berasal dari China memiliki pangsa pasar 16%, memproduksi 111 GWh, meningkat 58% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, LG Energy Solution dari Korea Selatan menempati peringkat ketiga dengan pangsa pasar 14%, memproduksi 96 GWh, meningkat 34% dibanding tahun sebelumnya.
Selain tiga besar tersebut, produsen baterai lainnya juga memiliki peran penting dalam industri ini. Panasonic dari Jepang menempati posisi keempat dengan 6% pangsa pasar, menghasilkan 45 GWh, mengalami pertumbuhan 26% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, SK On yang berbasis di Korea Selatan memiliki pangsa pasar 4,9%, dengan total produksi 34,4 GWh, meningkat 14% dari tahun sebelumnya. Kelima produsen ini mendominasi pasar global, dengan permintaan baterai EV yang terus meningkat seiring dengan transisi menuju energi ramah lingkungan.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri baterai EV karena melimpahnya cadangan nikel, bahan utama dalam produksi baterai. Meskipun saat ini belum ada pabrik baterai raksasa yang beroperasi di Indonesia, beberapa perusahaan global telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di negara ini. Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi bagian penting dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik dunia di masa depan.
Sumber: CNBC.com