Kehadiran teknologi telah mengubah cara kerja berbagai lini industri yang ada hari ini. Setiap industri pun berlomba-lomba untuk menjadikan teknologi dan internet sebagai media yang memudahkan pekerjaan. Salah satu yang berdampak adalah sistem logistik.
Perkembangan Logistic Technology atau teknologi yang digunakan oleh sistem logistik pun menunjukkan kondisi yang positif dari segala sisi. Apalagi memasuki tahun baru 2019. Lantas, bagaimana cara kerja teknologi logistik pada tahun ini? Simak ulasannya di bawah ini!
Memanfaatkan Teknologi Seluler
Hal pertama yang menjadi perbedaan mendasar sistem logistik tahun-tahun sebelumnya dengan yang sekarang adalah memanfaatkan teknologi seluler. Keadaan ini merupakan dampak positif dari perkembangan teknologi dan informasi di tanah air.
Teknologi seluler dimanfaatkan untuk membantu konsumen melihat dan mengamati pergerakan barang pesanannya secara real-time. Adanya fungsi GPS, kemampuan mengirim pesan teks, serta fungsionalitas aplikasi menjadi sistem logistik jauh lebih mudah.
Menurunnya Biaya Perangkat
Terjadinya perkembangan teknologi seluler juga dipengaruhi oleh menurunnya biaya perangkat secara signifikan. Jika dibandingkan beberapa dekade lalu, penggunaan perangkat seluler hanya digunakan oleh orang-orang dari kalangan tertentu.
Sementara teknologi ini telah digunakan secara menyeluruh dari berbagai kalangan. Situasi ini pun membawa pengaruh terhadap sistem logistik di mana mobilitas rantai pasokan kini dapat dipantau hanya dari layar perangkat telepon.
Kesempatan untuk Melacak Pengiriman
Cara lain Logistic Technology bekerja yakni kesempatan untuk melacak pengiriman barang. Faktanya, ketika berbicara mengenai teknologi dalam dunia logistik, maka keuntungan berupa visibilitas barang selama proses pengiriman merupakan daya tawar yang utama terhadap konsumen.
Visibilitas barang ini dapat dipantau melalui teknologi smartphone, mulai dari titik penjemputan lalu berjalan ke titik pengantaran barang.
Koneksi Penuh Oleh Konsumen
Sudah bukan hal tabu lagi jika pelanggan ini mengetahui segala sesuatu terkait barang yang diincarnya mulai dari desain produk, lama proses pengiriman, hingga bagaimana cara mengembalikan produk jika konsumen tidak menyukainya.
Semua informasi tersebut juga wajib untuk disediakan oleh perusahaan penyedia. Hal ini disebabkan oleh pemanfaatan smartphone serta kecanggihan ponsel yang terjadi di dalam rantai pasokan. Konsumen pun dapat menelusuri semua informasi ini dengan lebih cepat.
Seiring perkembangan teknologi logistik dalam melakukan pengiriman tahun ini, perusahaan mau tidak mau harus beralih ke perangkat mobile dan kehadiran aplikasi sebagai solusinya. Visibilitas atas pesanan pelanggan merupakan perhatian utama yang tidak boleh ditawar oleh perusahaan.
Tidak hanya itu, perusahaan juga wajib mempunyai sistem yang terkoneksi dalam seluruh manajemen rantai pasokan, khususnya pada pabrik dan gudang atau tempat penyimpanan barang. Di Indonesia, salah satu kawasan industri dengan beragam pabrik dan gudang dengan teknologi tinggi berada di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat.
Ada berbagai alasan kenapa KNIC merupakan pilihan tepat bagi industri manufaktur. Beberapa di antaranya yakni lokasi strategis yang dekat dari jalan tol, LRT Jabodetabek, stasiun kereta, bandar udara, dan pelabuhan. Lokasi strategis ini pun memudahkan pengiriman barang ke mana-mana.
KNIC sendiri pada dasarnya merupakan sebuah kota industri yang terintegrasi kelas dunia sehingga kehadiran infrastruktur kelas dunia tampak jelas di tempat ini. Tidak hanya itu untuk mendukung kinerja perusahaan manufaktur, KNIC juga hadir untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta menghadirkan Multiplier Effect yang berguna bagi perkembangan sosio-ekonomi di Karawang dan daerah-daerah di sekitarnya.