Jaringan 5G mulai diperbincangkan kembali oleh masyarakat Indonesia. Munculnya ponsel pintar dari berbagai merek seperti Samsung, Huawei, Xiaomi, Apple, Oppo, dan Vivo yang masuk ke Indonesia dan mendukung 5G membuat jaringan 5G semakin diperbincangkan di Indonesia. Selain itu, dengan munculnya komersialisasi 5G di berbagai negara di dunia membuat masyarakat bertanya kapan jaringan 5G masuk dan bisa dipakai di Indonesia.
Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Uji coba terus dilakukan sejak 2017 dan sudah terlaksana 12 kali hingga saat ini. Pemerintah juga telah melakukan pelelangan frekuensi untuk jaringan 5G kepada operator-operator telekomunikasi. Rencananya Jaringan 5G mulai bisa digunakan oleh masyarakat pada tahun 2021 di beberapa lokasi di Indonesia. Terdapat 13 lokasi pertama yang bisa menikmati jaringan 5G yaitu:
- 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa (Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta),
- 5 Destinasi Wisata Super Prioritas (Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, Likupang, dan Borobudur),
- Ibu Kota Negara (IKN), dan
- 1 Wilayah Industri Manufaktur.
Proses implementasi di 13 wilayah tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2024 dan akan diperluas jangkauannya sesuai dengan permintaan di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Johnny G Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan beberapa Kawasan Industri dan area publik dengan lalu lintas tinggi akan dijadikan konsiderasi untuk penyediaan jaringan 5G di Indonesia. Apabila roadmap 5G berjalan dengan lancar, Kawasan Industri seperti Karawang New Industry City (KNIC), Jababeka, Deltamas, dan Kawasan Industri lainnya akan memiliki kesempatan untuk dijangkau jaringan 5G ini.
Teknologi 5G diperlukan untuk memenuhi peningkatan permintaan akan komunikasi data yang semakin cepat dan aman. Jaringan 5G diharapkan memberikan kecepatan tinggi dengan latensi sangat rendah di area jangkauannya. Dengan adanya jaringan 5G di Indonesia, terbukalah peluang-peluang baru dan model bisnis baru. Dengan peluang baru tersebut, diharapkan pelaku industri bisa lebih kreatif dan dapat mengimplementasikan jaringan tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Selain itu, dengan adanya jaringan 5G di Indonesia membuat virtual reality, augmented reality, smart factory, smart Warehousing, dan Internet of Things (IoT) semakin berkembang dan digunakan di Indonesia. Dengan virtual reality dan augmented reality, perusahaan dapat melakukan training, mengembangkan prototypeproduk, membuat display produk secara virtual yang dapat mengurangi biaya dan waktu produksi. Dengan adanya smart factory dan smart warehousing memungkinkan perusahaan untuk melakukan otomatisasi operasi perusahaan, mengkontrol pergudangan jarak jauh, dan membuat supply chain yang lebih pintar yang didukung dengan pemanfaatan Internet of Things (IoT).
Referensi: Menkominfo, cnbcindonesia.com, Investor.id, Kompas.com, business.com, teknologi.bisnis.com, PWC